Jumat, 21 Januari 2011

*** TEKNIK MENYUSUI (2) ***



Bagi beberapa ibu, menyusui sambil berbaring bersebelahan dengan bayi merupakan posisi yang paling nyaman, terutama di malam hari. Sehingga beberapa ibu lebih nyaman untuk tidur satu ranjang dengan bayinya, hal ini disebut co-sleeping. Co-sleeping memberikan banyak manfaat bagi perkembangan psikologis bayi – dan
tentunya menghemat energi ibu untuk tidak turun dari tempat tidur setiap kali bayi terbangun dan ingin menyusui di malam hari. 

Namun ada beberapa isu keamanan yang perlu diperhatikan sebagai berikut:

  • Orang tua yang perokok dan baru mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan yang dapat mempengaruhi kesadaran tidak boleh tidur bersama bayi. Bayi dapat menghirup komponen- komponen rokok yang diekspirasi oleh orang tua perokok, dan orang tua yang mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan mungkin sulit terbangun jika terjadi sesuatu.
  • Kasur harus pas dengan tempat tidur, jangan sampai ada celah antara kasur dan tempat tidur karena bayi dapat menyelip ke dalamnya dan tercekik
  • Tidak boleh ada bantal besar atau selimut lembut di sekitar muka bayi untuk menghindari risiko tercekik
  • Tidak boleh ada celah antara tempat tidur dan dinding kamar di sisi bayi tidur karena bayi dapat terguling dan jatuh

Disarankan menyusui dengan posisi tidur miring bersebelahan ini dilakukan
jika bayi sudah agak besar.
Frekuensi dan Durasi Menyusui

Menyusui bayi baru lahir biasanya dilakukan setiap 2-3 jam pada siang hari dan setidaknya 1 kali pada malam hari, atau 8-12 kali selama 24 jam. Jika bayi Anda masih
mengalami kesulitan untuk menyusu pada hari-hari atau minggu-minggu pertama, gunakan pompa ASI yang berkualitas atau gunakan tangan Anda untuk memerah
ASI pada jam-jam tersebut agar suplai ASI Anda terjaga. 

Biarkan bayi Anda menyusu pada satu payudara selama yang dia mau, kemudian tawarkan payudara satunya jika bayi masih belum kenyang atau pada saat menyusui
berikutnya. Hal ini untuk memastikan kedua payudara mendapatkan stimulasi yang sama, sehingga suplai ASI keduanya terjaga.

sumber: www.helloamiko.com

*** TEKNIK MENYUSUI (1) ***

Teknik menyusui yang tepat mempengaruhi keberhasilan ASI eksklusif dan menghindarkan terjadinya masalah menyusui. Kesuksesan pemberian ASI ditentukan oleh pelekatan (Latch On) dan posisi menyusui bayi. 

Berikut adalah dua hal utama yang harus dipenuhi oleh pelekatan dan posisi menyusui:

Apakah efektif ? Maksudnya apakah bayi mendapatkan ASI secara optimal akibat dari pelekatan dan posisi menyusui?
Apakah posisi dan pelekatan tersebut nyaman bagi ibu dan bayi?

Cara termudah untuk mengetahui apakah proses menyusui berjalan baik adalah melalui rasa sakit yang dirasakan ibu dan ASI yang tidak terkonsumsi dengan efektif. Proses
menyusui yang benar seharusnya tidak menyakitkan bagi ibu, walaupun mungkin ada beberapa lecet akibat gesekan dengan langit-langit mulut bayi. Namun jika puting ibu
luka dan/atau ibu merasakan rasa sakit yang cukup besar pada saat menyusui maka dapat dipastikan ada yang salah dalam pelekatan dan proses menyusui. Selain itu, ASI yang tidak terkonsumsi dengan efektif, umumnya diketahui pola BAK dan BAB bayi serta berat badan bayi, umumnya juga diakibatkan oleh proses pelekatan dan posisi menyusui yang tidak tepat.

Jika bayi tampak puas saat menyusu dan berat badannya baik, kemudian ibu juga tidak merasakan sakit saat menyusui, maka secara umum, pelekatan dan posisi menyusui yang Anda lakukan sudah tepat, meskipun hal ini tidak pernah ada di dalam buku atau referensi yang Anda baca.

Intinya ini akan sangat bergantung pada masing-masing ibu dan bayi. Namun secara umum, berikut adalah tata laksana pelekatan dan posisi menyusui.

Pelekatan (Latch On)

Pelekatan adalah cara mulut bayi menempel atau melekat ke payudara ibu. Pelekatan yang tepat akan mengosongkan ASI dari payudara dengan sempurna dan
menghindarkan masalah menyusui (puting lecet, dll).

Tanda pelekatan yang tepat adalah :
  • Mulut bayi TERBUKA LEBAR
  • Areola bagian atas LEBIH BANYAK TERLIHAT
  • DAGU BAYI MENEMPEL pada payudara ibu
  • sehingga sehingga hidung bayi tidak tertutupi
  • Bibir bawah bayi terputar KELUAR
Untuk mendapatkan pelekatan yang tepat, dapat dilakukan cara-cara berikut:
  • Sangga payudara agar melekat baik dengan jari-jariibu dalam posisi C atau U
  • Selera makan bayi dapat dirangsang denganmengeluarkan sedikit ASI dan mengoleskannya disekitar puting payudara, kemudian arahkan dantempelkan puting ke bibir atas bayi
  • Usahakan bayi membuka mulut selebar-lebarnyaterlebih dahulu sebelum memasukkan payudarake mulut bayi.

Kemudian jika Anda ingin melepaskan bayi dari puting, masukkan kelingking Anda ke dalam mulut bayi hingga bayi ikut menghisap kelingking, lepaskan bayi perlahan dari puting, jangan langsung melepaskan tanpa memasukkan kelingking karena dapat
menyakitkan bagi ibu yang baru menyusui.


Posisi Menyusui

Posisi menyusui juga menentukan kelancaran aliran ASI dan produksi ASI. 

Posisi menyusui yang benar adalah:
  • Kepala dan badan bayi berada dalam satu garis lurus
  • Seluruh badan bayi ditopang
  • Bayi dipegang dekat dengan badan ibu Bayi mendekat ke payudara, hidung menghadap
  • puting
  • TUMMY TO MUMMY, CHEST TO CHEST, NOSE TO NIPPLE, CHIN TO BREAST
 
 Seiring dengan waktu, Anda akan menemukan posisi menyusui yang paling nyaman bagi Anda dan bayi. Pilih posisi yang paling enak untuk Anda dan bayi, kalau perlu
gunakan bantal untuk membantu Anda merasa lebih nyaman, dan minta bantuan suami atau anggota keluarga lain untuk memposisikan bayi saat Anda menyusui bayi agar lebih nyaman.

 sumber : www.helloamiko.com

*** Breastfeeding Father (Wujud cinta Ayah) ***

Mungkin ada yang baru mendengar istilah ini pertama kali akan mengernyitkan dahi, ”Memang, seorang ayah bisa menyusui ? .

Maksud dari istilah tersebut adalah berupa dukungan penuh dari seorang ayah kepada istrinya dalam proses menyusui. Karena itulah, hal ini diistilahkan dengan nama breastfeeding father. (Tentunya, bukan memberikan susu pada anak seperti yang ibu-ibu lakukan). Hal ini bukan berarti seorang Ayah, Abi, Papa atau Papih hanya berperan aktif ketika bayi sudah lahir dan disusui, tapi bahkan jauh sebelum bayi lahir. Karena keberhasilan menyusui ditentukan sejak dari awal-awal kehamilan

Seorang ayah memainkan peran yang sangat penting dalam keberhasilan menyusui seorang ibu (“The Breastfeeding Book”, Martha Sears, R.N., and William Sears, M.D.) Pasangan yang sensitive dan supportive adalah faktor yang menentukan kesuksesan proses menyusui. So, dengan kata lain keberhasilan menyusui tidak terlepas dari usaha para ayah untuk menjadi breastfeeding father.
Berbagai hal yang bisa dilakukan seorang ayah menuju breastfeeding father yang TOP Be Ge Te :

A. Saat hamil

1. Membangun motivasi melalui ilmu
Seorang calon ayah sangat perlu memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi fisik maupun psikologis isteri ketika hamil, melahirkan dan sesudahnya . Tidak hanya itu, jg wajib gape tentang ASI, pengasuhan dan pendidikan anak. Pemahaman yang baik akan menumbuhkan kesadaran dan empati, meskipun sang ayah tidak akan pernah betul-betul bisa merasakan apa yang dirasakan seorang ibu. Ayah tidak pernah merasakan ketika ibu sedang hamil, melahirkan dan menyusui.

Sehingga calon ayah perlu meluangkan waktu untuk hunting berbagai ilmu tentang hal-hal di atas. Lakukan dengan gembira bersama isteri anda, jadikan bahan perbincangan diskusi yang hangat sambil menunggu kehadiran sang buah hati. Dengan melakukan hal tersebut, kepercayaan diri isteri anda untuk menyusui akan tumbuh. Semakin PD seorang ibu, semakin baik prospek produktivitas ASI.


2. Mulai menjalin kontak dengan sang bayi
Meskipun masih di dalam kandungan, pada usia kehamilan 4 bulan, calon bayi sudah dapat mendengar dan merasakan sentuhan orang-orang terdekatnya. Sering-seringlah mengelus perut isteri anda, menyapa calon bayi, mengajaknya ”bermain”, dan yang terpenting memperkenalkan diri anda sebagai ayahnya !.


3. Memilih rumah bersalin Sayang Bayi
Pilihlah rumah bersalin atau bidan yang mau memfasilitasi IMD (Inisiasi Menyusui Dini), ASI ekslusif dan fasilitas rawat gabung ibu dan bayi. Kehadiran suami ketika melahirkan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan IMD. Karena suami dapat meneguhkan isteri dan memastikan dokter atau bidan melakukan IMD dan asi ekslusif. Banyak kisah haru ibu-ibu yang sangat ingin melakukan keduanya, tidak berdaya (karena ketidakhadiran orang yang bisa membantunya mendesak dokter atau bidan melakukan hal tersebut) ketika perawat atau dokter tidak melakukan IMD. Ibu tersebut hanya bisa menangis ketika bayinya ternyata sudah diberi susu formula sebelum dia mengecap tetesan ASI pertama. Dia betul2 memerlukan bantuan orang lain untuk memperjuangkan hal itu, karena kondisinya yang masih lemah secara fisik maupun mental, setelah melahirkan.


4. Mencarikan rizki yang halal untuk anak dan isterinya
Menjadi calon ayah semoga menjadi pemicu sang ayah agar semakin giat mencari penghasilan yang halal untuk menafkahi anak dam isterinya. Ayah, jangan ada hartamu yang tidak halal, karena itu akan menjadi bagian darah daging anak-anakmu. “Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal dan baik-baik dari apa yang ada di muka bumi” (Q.S. Al-baqarah:168)
Hadist : Rasulullah SAW bersabda : “Saudara-saudara sekalian, sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik”. Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman sebagaimana perintah-Nya kepada Rasul. Dia berfirman : “Wahai rasul, makanlah dari yang baik-baik dan beramal shalihlah. Sesungguhnya Aku Maha mengetahui atas apa yang kalian perbuat.” Sebagaimana Dia juga berfirman “Hai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami Rezekikan kepadamu.”

Kemudian beliau mengisahkan tentang seorang laki-laki yang sedang menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut masai dan kedua kakinya berdebu. Ia menengadahkan kedua tangannya ke arah langit seraya berkata, “Ya Rabbi…!Ya Rabbi…! Namun makanannya haram, minumannya haram, dan ia dibesarkan dari barang yang haram. Lantas bagaimana mungkin doanya akan terkanul?!” Coba perhatikan lafadzh “dan dia dibesarka dari makanan yang haram.“ Padahal sebelumnya Rasulullah SAW telah mengatakan bahwa makanannya haram. Beliau seakan mengisyaratkan dengan lafadzh kedua ini, bahwa berangkat dari kesalahan orang tua yang memberinya nutrisi dari usaha yang tidak halal sejak kecil, akibatnya si anak yang kena batunya setelah dewasa. Doanya tidak terkabulkan meski dalam kondisi terjepit sekalipun.


B. Setelah melahirkan
Ayah mempunyai dua dua peran penting setelah kelahiran. One is to care for the mother, the other is to share baby care (and childcare kalau ada si sulung). Secara detail peran seorang papa terhadap mama adalah: protect her, serve her, obtain help for her, clean for her, drive her, counsel her and fill in for her with your toddler or preschooler.(p 188)


1. Just make her happy and rest….
Siapa yang ga cape punya bayi, bangun tiap malam, banyak tamu bekunjung, mengurus akikah..but everything will be easier jika ayah dan ibu jadi team yang oke.
Biasanya ibu akan mengalami masa stress setelah melahirkan. Apalagi pada masa baby blues syndrome. Tunjukkan sikap positif saat ibu menyusui, misalnya dengan memijat punggung/pundak ibu. Selain itu, ayah bisa menyendawakan bayi setelah penyusuan. Saat bayi terbangun, ayah bisa memijat bayi. Pijatan bayi yang nyaman akan membuat bayi menyusui dengan baik dan banyak. Semakin sering payudara dihisap, semakin banyak produksi ASI. Meski kadang terlihat sepele—misalnya sekadar mengambilkan handuk kecil untuk menyeka mulut si kecil yang kadang kebasahan air susu ibunya—proses seperti itu memberi banyak manfaat bagi kedekatan ayah dan anak, juga ibunya.

Berbagai contoh lain dari proses breastfeeding father ini juga bisa dilakukan dalam berbagai hal. Misalnya ketika bangun malam, sang ayah membuatkan segelas teh manis penghangat badan untuk istri ketika menyusui, atau membantu mengganti popok dan menggendong bayi agar isteri dapat tidur lebih lama. Bisa juga dengan sekedar pijatan ringan pada punggung istri dan kecupan sayang di keningnya ketika isteri anda selesai menyusui juga akan memberi banyak arti yang akan membuat dekat suami istri dan memperlancar produksi ASI.

Tak jarang, saking bahagianya, ayah memang lebih cenderung memperhatikan bayi daripada ibunya. Karena itu, dalam proses breastfeeding father ini, yang paling penting adalah menjaga keseimbangan—terutama dalam hal perhatian—sehingga ibu dan anak selalu tetap merasa dipedulikan. Sehingga, secara emosi pun, ikatan keluarga pun makin terjalin erat. Dan seorang anak pun akan merasa nyaman
Kebahagiaan yang dirasakan seorang ibu akan mrningkatkan produksi hormon oksitosin sehingga produksi ASI juga meningkat. Seabaliknya kesedihan ataupun kelelahan fisik dan mental seorang ibu akan mengganggu refleks oksitosin, sehingga produksi ASI juga terganggu.

Jangan biarkan hal ini terjadi pada anda….
Seorang teman pernah cerita betapa ketidaksiapannya sebagai mama saat mengandung ditambah ketidakharmonisan hubungannya dengan suami dan keluarga suami saat itu akhirnya mengantarkan pada kondisi baby blues dan depresi pasca melahirkan.

Kalau mengingat kembali, ia nggak habis pikir, kenapa saat itu begitu membenci bukan hanya hidupnya tapi juga bayi yang ada di perutnya bahkan setelah bayi itu lahir. Setiap kali memandangnya ia semakin membenci hidup, suaminya, termasuk bayinya.

Kondisi keluarga yang tidak harmonis, nggak mendapat dukungan suami dan keluarga suami, nggak bisa berkomunikasi dengan baik, perasaan tidak aman dan nyaman, membuat hal ini semakin parah. Berbulan-bulan kemudian ia berhasil sembuh dengan bantuan psikiater, tapi masih menyisakan kenangan buruk yang sesekali membuatnya merasa bersalah.


Ga ada yang salah dengan Bapak Rumah Tangga
Bagi yang tidak punya pembantu atau khadimat, maka jangan segan membantu pekerjaan rumah tangga, sebagai bentuk cinta anda. Sehingga isteri anda tidak kelelahan karena selain mengurus bayi, harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Bagi yang sudah punya anak, maka sang kakak pun harus tetap diperhatikan. Peran sang ayah sangat penting untuk membantu isteri mengasuh sang kakak, sehingga sang kakak tetap merasa dicintai.
Semua hal di atas jika dilakukan dengan penuh cinta dan riang, akan jauh lebih ringan. Mungkin sambil memutar lagu-lagu yang ceria, semangat yang penuh kenangan untuk anda berdua. Bisa sambil bernyanyi bersama si kakak. Sehingga keceriaan betul-betul menyelimuti rumah anda.


Biar sibuk, suamiku tetep Te O Pe
Mungkin bayak suami yang tidak mau melakukan hal itu dengan dalih sibuk sehingga pulang ke rumah tenaga sisa.Tapi ada seseorang yang begitu inspiratif :
Beliau seorang ustadz yang begitu sibuk, waktunya senantiasa diabdikan untuk umat. Tidak hanya memimpin 2 pesantren, tapi juga menjadi anggota dewan. Di tengah minimnya waktu untuk keluarga, sering beliau sempatkan menyiapkan sarapan pagi anak dan isterinya, sementara isterinya mengajari nanak-anaknya mengaji. Bahkan beliau sering memasakkan air untuk mandi isterinya (so sweet…). Dan beliau tidak segan terjun mencuci dan membantu pekerjaan rumah isterinya. Padahal isterinya tidak bekerja, seorang ibu rumah tangga. Dia melakukan itu agar isterinya bisa konsen hamil, melahirkan, menyusui dan mendidik anak-anaknya.

Waktu bergulir dan buahnya mulai terlihat. Anak-anaknya tumbuh menjadi anak-anak yang sangat berprestasi, dengan segudang prestasi di akademis, olahraga dan hafalan qur’an. Anak pertamanya sebentar lagi lulus dokter dengan hafalan diatas 15 juz, anak kedua mendapat beasiswa di luar negeri dan hafal AQ 30 juz !!!. Dua anaknya yang lain juga hafalannya cukup banyak dengan prestasi akademis yang patut diacungi jempol. Kerjasama tim yang baik menghasilkan hasil yang jauh lebih baik, Insya Allah.


Last but not least… Bantulah kekasih anda beribadah
Hal ini seringkali tidak terfikirkan oleh seorang suami, walaupun dia seorang da’i. Kesibukan mengurus bayi kadang melalaikan ibadah-ibadah harian seorang ibu. Dia perlu bantuan orang lain, agar dapat beribadah dengan tenang. Jagalah bayi anda, sementara isteri anda shalat, tilawah atau melakukan ibadah mahdhoh lainnya.
Terpeliharanya ibadah mahdhoh akan memberikan isteri anda penuh energi positif, dan cepat pulih kebugaran tubuhnya, karena tumbuhnya syukur dan sabar sebagai buah ibadah. Sehingga segala aktivitas yang cukup menyita energipun akan terasa lebih ringan. Dan anda akan menikmatinya… siapa yang tidak bahagia punya isteri yanng bugar, sehat dan bahagia?….


Pssst… Jangan cela postur tubuh yang berubah setelah melahirkan
Hal ini sangat sensitif untuk wanita manapun. Sejelek apapun kondisi seorang wanita setelah melahirkan, yakinkan bahwa ia tetap cantik dan menarik untuk anda. Sehingga kepercayaan dirinya akan tetap tumbuh. Banyak wanita yang menjadi tidak PD akan penampilannya setelah melahirkan. Dari mulai tubuh yang melar, stecth mark, dll. Hal ini tentu akan menambah faktor yang dapat memicu terjadinya baby blues syndrom
Jika Anda, para Ayah, Abi, Papa, atau Papih sudah berusaha melakukan hal-hal diatas untuk mendukung proses penyusuan,selamat,anda layak disebut breastfeeding father.

Aku bukan Superman…Istreriku bukan Wonder woman.
So?….
Optimalkan yang bisa dilakukan.
Dan bersama-sama, pasti lebih seru

dr. Ariani, http://parentingislami.wordpress.com/

sumber:
1. Alquran
2. Sunardi. Ayah Beri Aku ASI. Aqwamedika. Solo : 2008.
3.Ikatan dokter Anak Indonesia. Bedah ASI. Balai Penerbit FK UI. Jakarta : 2008
dr. Ariani,  http://parentingislami.wordpress.com/

*** Kisah haru : Nilai sebuah Apresiasi Bagi Anak ***

Dalam sebuah buku berjudul “Seni Mendidik Anak” karya Syaikh Muhammad Said Mursi, ada hal yang sangat menarik tentang Apresiasi untuk anak.

Berikut kutipannya:
Anak haruslah merasa bahwa dirinya merupakan kebanggan orang tua, keluarga, guru, dan orang lain.
Dia harus diperlakukan sebagai seorang yang berharga, serta keberadaaan dan usahanya harus dianggap diperlukan oleh orang lain. Untuk membangkitkan perasaan tersebut dapat dilakukan dengan melibatkannya dalam memberikan bantuan yang sederhana kepada orang lain yang ada di sekelilingnya, dilibatkan dalam mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah sesuai kemampuannya. Seperti menyapu, menghilangkan debu, membuang sampah, membawakan sesuatu untuk ibu dan ayahnya, membawa sesuatu untuk tamu dan kerabat ketika ada kunjungan keluarga dan sebagainya.

Tidak dibenarkan bila seorang bapak berkata kepada anaknya, ‘Pergilah kamu, karena kamu masih kecil, jangan banyak bicara’. Atau melarangnya untuk bermain besama kakaknya, seraya dikatakan kepadanya, “Kalau kamu sudah seumur dengan saya, kamu baru boleh bermain dengan saya. Nanti kalau sudah besar baru boleh bermain dengan saya”. Jangan salahkan apabila ia sering pergi bersama anak perempuan tetangga yang suka menghargainya, atau ia pergi ke lingkungan yang rusak, karena di sana ia merasa dihargai, atau lebih mencintai gurunya karena ia suka memujinya ketika ia menjawab pertanyaan, atau bermain dengannya pada mata pelajaran olah raga. Sehingga gurunya menjadi panutan yang utama dan bukan bapak atau saudaranya

Saya jadi teringat suatu ketika dalam sebuah forum reuni, di sana kami saling curhat. Salah seorang teman menceritakan tentang masa lalunya. Allah menakdirkan kakinya tidak “sempurna”. Ada perasaan minder pada dirinya, beliau melihat dirinya berbeda, dirinya tidak “sempurna”. Tapi ternyata, itu tidak membuatnya putus asa. Beliau lakukan berbagai hal untuk membuat dirinya berarti dan membuat orang tuanya bangga. Alhamdulillah, di sekolahnya, beliau masuk 10 besar. Tentunya beliau senang. Guru dan temannya memberikan selamat kepadanya. Namun, ketika menyampaikan pada ayahnya, ternyata jauh dari harapan. Tak ada ucapan selamat. Dingin. Kering. Kecewa ? sudah pasti.

Namanya kehidupan, tentu ada pasang surutnya. Suatu ketika, ternyata prestasi beliau tidak seperti biasanya. Beliau tidak masuk 10 besar di kala itu. Dan ayahnya marah luar biasa. Kata demi kata bertubi-tubi menghujani dirinya. Padahal, baru sekali tidak masuk 10 besar. Dan beliau pun masih di rangking belasan, bukan di papan bawah. Tapi seolah itu adalah kesalahan fatal yang tak termaafkan. Beliau menangis. Hatinya hancur. Pikirannya kalut. Di benaknya berseliweran pikiran-pikiran buruk. Beliau berpikir, di saat mendapat prestasi, tak ada sedikitpun penghargaan. Padahal itu dicapai dengan perjuangan luar biasa. Tapi, ketika sedikit saja ‘kesalahan’, luapan kemarahan seakan tak terbendung. Dan itu dilakukan oleh ayahnya sendiri.


Kemudian beliau melanjutkan ceritanya “Dan tahukah apa yang gue lakuin?? Gue pergi ke loteng rumah. Ya, ke loteng rumah gue yang tinggi. Di situlah kemudian gue loncat. Gue loncat.. Gue bunuh diri!!”, kemudian pecahlah tangisnya. Tangis seorang anak yang begitu rindu ucapan sayang orang tuanya. Rindu akan kata “Anakku, subhanallah, kau hebat!”. Anak yang butuh pengakuan bahwa dirinya berarti, walaupun Allah menakdirkan ‘ketidaksempurnaan’ pada fisiknya. Dan beliau ingin bahwa pengakuan itu muncul dari orang tuany, orang tua yang membesarkannya.

Tapi ternyata, Allah SWT punya lain rencana. Beliau tidak meninggal. Allah masih memberikan kehidupan.

Hal itu terjadi berulang-ulang, katanya. Bahkan lolosnya beliau di UMPTN dan masuk perguruan tinggi paling ternama di Indonesia, tidak membuat sang ayah mengahargainya. Di akhir curhatnya, beliau berkata “Kenapa gue bilang ini ke kalian semua dan enggak ke orang lain, karena kalian mau nerima gue. Kalian mau nerima gue apa adanya. Walaupun gue cacat…. “ isak tangisnya kembali pecah.

“Gue pengen kejadian itu enggak terjadi ke kalian semua. Cukup gue aja. Cukup gue aja… Entah juga kenapa Allah masih memberi gue hidup. Padahal gue udah coba bunuh diri 3 kali!…”, Tangisnya semakin keras, tubuhnya berguncang, beliau menangis sejadi-jadinya. Kemudian seorang teman kami segera memeluknya


Bapak, Ibu, Dads, Moms, Abi dan ummi, semoga kisah ini bisa jadi pembelajaran bagi kita semua, bahwa begitu besar pengaruh sebuah penghargaan bagi seorang anak. Walaupun hanya sebuah senyuman, sebuah kata penyemangat atau hadiah sebatang coklat, itu cukup membuat mereka merasa berarti di hadapan kita orang tunya. Dan semoga harapan teman saya ini bisa terwujud. Bukankah indah jika harapannya terwujud?

*** Keuntungan-keuntungan Pemberian ASI ***

Berikut adalah beberapa keuntungan pemberian ASI bagi ibu, anak, dan keluarga.

Peran ASI Bagi Kesehatan Anak

ASI bersifat species-specific, artinya susu ibu merupakan susu terbaik bagi anak manusia, dan susu sapi terbaik bagi anak sapi. Contohnya, studi yang dilakukan
American Academy of Pediatrics menunjukkan bahwa bayi prematur yang diberi ASI menunjukkan perkembangan dan terlindungi dari infeksi lebih baik dibandingkan
bayi prematur yang diberikan susu selain ASI.

Penelitian yang dilakukan di berbagai negara di dunia juga menunjukkan bahwa pemberian ASI menurunkan insidensi dan keparahan dari penyakit infeksius, termasuk meningitis, bakteremia, diare, infeksi saluran pernafasan, infeksi telinga tengah (otitis media), infeksi saluran kemih, dan lain-lain. Selain itu pemberian ASI juga disinyalir
mengurangi angka SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) pada tahun pertama kehidupan bayi, serta menurunkan risiko bayi terjangkit penyakit diabetes mellitus, leukemia, penyakit Hodgkin, obesitas, hiperkolesterol, dan asma di masa dewasa.

Anak yang tidak diberi ASI memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap:
* Infeksi pernafasan dan pencernaan (gastrointestinal)
* Skor lebih rendah dalam tes perkembangan neurologis
* Alergi dan komplikasi yang ditimbulkannya
* Limfoma (kanker) pada masa kanak-kanak
* Diabetes dan gangguan usus (ulcerative clitis) di masa dewasa
* Dan lain-lain

Peran ASI Bagi Kesehatan Ibu

Ibu yang menyusui cenderung memiliki risiko lebih rendah dalam pendarahan pasca
persalinan, kehilangan banyak darah saat menstruasi, kanker ovarium dan kanker payudara, serta fraktur pinggul dan osteoporosis pada saat menopause.
Selain itu, ibu menyusui dapat kembali ke berat badan semula pasca melahirkan lebih cepat dibandingkan ibu yang tidak menyusui.

Peran ASI Bagi Masyarakat

Selain keuntungan langsung bagi kesehatan ibu dan anak, ternyata pemberian ASI juga
memberikan keuntungan terhadap keluarga, ekonomi, dan lingkungan. Misalnya di
Amerika Serikat, penelitian menunjukkan pemberian ASI menyebabkan terjadinya
penurunan biaya jasa kesehatan dan pengeluaran keluarga secara signifikan. Hal ini dikarenakan anak yang diberi ASI cenderung lebih jarang sakit dibandingkan anak yang tidak diberi ASI. Selain itu, pemberian ASI menyebabkan waktu yang dapat diberikan orang tua terhadap perkembangan anak lebih banyak karena anak lebih
jarang sakit, penurunan beban lingkungan akibat pembuangan kaleng susu formula dan
botol, serta penurunan kebutuhan energi untuk produksi dan transportasi susu formula dan makanan artifisial.

*** Breastfeeding Father (Wujud cinta Ayah) ***

Mungkin ada yang baru mendengar istilah ini pertama kali akan mengernyitkan dahi, ”Memang, seorang ayah bisa menyusui ? .

Maksud dari istilah tersebut adalah berupa dukungan penuh dari seorang ayah kepada istrinya dalam proses menyusui. Karena itulah, hal ini diistilahkan dengan nama breastfeeding father. (Tentunya, bukan memberikan susu pada anak seperti yang ibu-ibu lakukan). Hal ini bukan berarti seorang Ayah, Abi, Papa atau Papih hanya berperan aktif ketika bayi sudah lahir dan disusui, tapi bahkan jauh sebelum bayi lahir. Karena keberhasilan menyusui ditentukan sejak dari awal-awal kehamilan

Seorang ayah memainkan peran yang sangat penting dalam keberhasilan menyusui seorang ibu (“The Breastfeeding Book”, Martha Sears, R.N., and William Sears, M.D.) Pasangan yang sensitive dan supportive adalah faktor yang menentukan kesuksesan proses menyusui. So, dengan kata lain keberhasilan menyusui tidak terlepas dari usaha para ayah untuk menjadi breastfeeding father.
Berbagai hal yang bisa dilakukan seorang ayah menuju breastfeeding father yang TOP Be Ge Te :

A. Saat hamil

1. Membangun motivasi melalui ilmu
Seorang calon ayah sangat perlu memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi fisik maupun psikologis isteri ketika hamil, melahirkan dan sesudahnya . Tidak hanya itu, jg wajib gape tentang ASI, pengasuhan dan pendidikan anak. Pemahaman yang baik akan menumbuhkan kesadaran dan empati, meskipun sang ayah tidak akan pernah betul-betul bisa merasakan apa yang dirasakan seorang ibu. Ayah tidak pernah merasakan ketika ibu sedang hamil, melahirkan dan menyusui.

Sehingga calon ayah perlu meluangkan waktu untuk hunting berbagai ilmu tentang hal-hal di atas. Lakukan dengan gembira bersama isteri anda, jadikan bahan perbincangan diskusi yang hangat sambil menunggu kehadiran sang buah hati. Dengan melakukan hal tersebut, kepercayaan diri isteri anda untuk menyusui akan tumbuh. Semakin PD seorang ibu, semakin baik prospek produktivitas ASI.


2. Mulai menjalin kontak dengan sang bayi
Meskipun masih di dalam kandungan, pada usia kehamilan 4 bulan, calon bayi sudah dapat mendengar dan merasakan sentuhan orang-orang terdekatnya. Sering-seringlah mengelus perut isteri anda, menyapa calon bayi, mengajaknya ”bermain”, dan yang terpenting memperkenalkan diri anda sebagai ayahnya !.


3. Memilih rumah bersalin Sayang Bayi
Pilihlah rumah bersalin atau bidan yang mau memfasilitasi IMD (Inisiasi Menyusui Dini), ASI ekslusif dan fasilitas rawat gabung ibu dan bayi. Kehadiran suami ketika melahirkan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan IMD. Karena suami dapat meneguhkan isteri dan memastikan dokter atau bidan melakukan IMD dan asi ekslusif. Banyak kisah haru ibu-ibu yang sangat ingin melakukan keduanya, tidak berdaya (karena ketidakhadiran orang yang bisa membantunya mendesak dokter atau bidan melakukan hal tersebut) ketika perawat atau dokter tidak melakukan IMD. Ibu tersebut hanya bisa menangis ketika bayinya ternyata sudah diberi susu formula sebelum dia mengecap tetesan ASI pertama. Dia betul2 memerlukan bantuan orang lain untuk memperjuangkan hal itu, karena kondisinya yang masih lemah secara fisik maupun mental, setelah melahirkan.


4. Mencarikan rizki yang halal untuk anak dan isterinya
Menjadi calon ayah semoga menjadi pemicu sang ayah agar semakin giat mencari penghasilan yang halal untuk menafkahi anak dam isterinya. Ayah, jangan ada hartamu yang tidak halal, karena itu akan menjadi bagian darah daging anak-anakmu. “Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal dan baik-baik dari apa yang ada di muka bumi” (Q.S. Al-baqarah:168)
Hadist : Rasulullah SAW bersabda : “Saudara-saudara sekalian, sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik”. Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman sebagaimana perintah-Nya kepada Rasul.

Dia berfirman :
Wahai rasul, makanlah dari yang baik-baik dan beramal shalihlah. Sesungguhnya Aku Maha mengetahui atas apa yang kalian perbuat.” Sebagaimana Dia juga berfirman “Hai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami Rezekikan kepadamu.”


Kemudian beliau mengisahkan tentang seorang laki-laki yang sedang menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut masai dan kedua kakinya berdebu. Ia menengadahkan kedua tangannya ke arah langit seraya berkata,  

“Ya Rabbi…!Ya Rabbi…! Namun makanannya haram, minumannya haram, dan ia dibesarkan dari barang yang haram. Lantas bagaimana mungkin doanya akan terkabul?!” 

Coba perhatikan lafadzh “dan dia dibesarka dari makanan yang haram.“ Padahal sebelumnya Rasulullah SAW telah mengatakan bahwa makanannya haram. Beliau seakan mengisyaratkan dengan lafadzh kedua ini, bahwa berangkat dari kesalahan orang tua yang memberinya nutrisi dari usaha yang tidak halal sejak kecil, akibatnya si anak yang kena batunya setelah dewasa. Doanya tidak terkabulkan meski dalam kondisi terjepit sekalipun.


B. Setelah melahirkan
Ayah mempunyai dua dua peran penting setelah kelahiran. One is to care for the mother, the other is to share baby care (and childcare kalau ada si sulung). Secara detail peran seorang papa terhadap mama adalah: protect her, serve her, obtain help for her, clean for her, drive her, counsel her and fill in for her with your toddler or preschooler.(p 188)


1. Just make her happy and rest….
Siapa yang ga cape punya bayi, bangun tiap malam, banyak tamu bekunjung, mengurus akikah..but everything will be easier jika ayah dan ibu jadi team yang oke.
Biasanya ibu akan mengalami masa stress setelah melahirkan. Apalagi pada masa baby blues syndrome. Tunjukkan sikap positif saat ibu menyusui, misalnya dengan memijat punggung/pundak ibu. Selain itu, ayah bisa menyendawakan bayi setelah penyusuan. Saat bayi terbangun, ayah bisa memijat bayi. Pijatan bayi yang nyaman akan membuat bayi menyusui dengan baik dan banyak. Semakin sering payudara dihisap, semakin banyak produksi ASI. Meski kadang terlihat sepele—misalnya sekadar mengambilkan handuk kecil untuk menyeka mulut si kecil yang kadang kebasahan air susu ibunya—proses seperti itu memberi banyak manfaat bagi kedekatan ayah dan anak, juga ibunya.

Berbagai contoh lain dari proses breastfeeding father ini juga bisa dilakukan dalam berbagai hal. Misalnya ketika bangun malam, sang ayah membuatkan segelas teh manis penghangat badan untuk istri ketika menyusui, atau membantu mengganti popok dan menggendong bayi agar isteri dapat tidur lebih lama. Bisa juga dengan sekedar pijatan ringan pada punggung istri dan kecupan sayang di keningnya ketika isteri anda selesai menyusui juga akan memberi banyak arti yang akan membuat dekat suami istri dan memperlancar produksi ASI.

Tak jarang, saking bahagianya, ayah memang lebih cenderung memperhatikan bayi daripada ibunya. Karena itu, dalam proses breastfeeding father ini, yang paling penting adalah menjaga keseimbangan—terutama dalam hal perhatian—sehingga ibu dan anak selalu tetap merasa dipedulikan. Sehingga, secara emosi pun, ikatan keluarga pun makin terjalin erat. Dan seorang anak pun akan merasa nyaman
Kebahagiaan yang dirasakan seorang ibu akan mrningkatkan produksi hormon oksitosin sehingga produksi ASI juga meningkat. Seabaliknya kesedihan ataupun kelelahan fisik dan mental seorang ibu akan mengganggu refleks oksitosin, sehingga produksi ASI juga terganggu.

Jangan biarkan hal ini terjadi pada anda….
Seorang teman pernah cerita betapa ketidaksiapannya sebagai mama saat mengandung ditambah ketidakharmonisan hubungannya dengan suami dan keluarga suami saat itu akhirnya mengantarkan pada kondisi baby blues dan depresi pasca melahirkan.

Kalau mengingat kembali, ia nggak habis pikir, kenapa saat itu begitu membenci bukan hanya hidupnya tapi juga bayi yang ada di perutnya bahkan setelah bayi itu lahir. Setiap kali memandangnya ia semakin membenci hidup, suaminya, termasuk bayinya.

Kondisi keluarga yang tidak harmonis, nggak mendapat dukungan suami dan keluarga suami, nggak bisa berkomunikasi dengan baik, perasaan tidak aman dan nyaman, membuat hal ini semakin parah. Berbulan-bulan kemudian ia berhasil sembuh dengan bantuan psikiater, tapi masih menyisakan kenangan buruk yang sesekali membuatnya merasa bersalah.


Ga ada yang salah dengan Bapak Rumah Tangga
Bagi yang tidak punya pembantu atau khadimat, maka jangan segan membantu pekerjaan rumah tangga, sebagai bentuk cinta anda. Sehingga isteri anda tidak kelelahan karena selain mengurus bayi, harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Bagi yang sudah punya anak, maka sang kakak pun harus tetap diperhatikan. Peran sang ayah sangat penting untuk membantu isteri mengasuh sang kakak, sehingga sang kakak tetap merasa dicintai.
Semua hal di atas jika dilakukan dengan penuh cinta dan riang, akan jauh lebih ringan. Mungkin sambil memutar lagu-lagu yang ceria, semangat yang penuh kenangan untuk anda berdua. Bisa sambil bernyanyi bersama si kakak. Sehingga keceriaan betul-betul menyelimuti rumah anda.


Biar sibuk, suamiku tetep Te O Pe
Mungkin bayak suami yang tidak mau melakukan hal itu dengan dalih sibuk sehingga pulang ke rumah tenaga sisa.Tapi ada seseorang yang begitu inspiratif :
Beliau seorang ustadz yang begitu sibuk, waktunya senantiasa diabdikan untuk umat. Tidak hanya memimpin 2 pesantren, tapi juga menjadi anggota dewan. Di tengah minimnya waktu untuk keluarga, sering beliau sempatkan menyiapkan sarapan pagi anak dan isterinya, sementara isterinya mengajari nanak-anaknya mengaji. Bahkan beliau sering memasakkan air untuk mandi isterinya (so sweet…). Dan beliau tidak segan terjun mencuci dan membantu pekerjaan rumah isterinya. Padahal isterinya tidak bekerja, seorang ibu rumah tangga. Dia melakukan itu agar isterinya bisa konsen hamil, melahirkan, menyusui dan mendidik anak-anaknya.

Waktu bergulir dan buahnya mulai terlihat. Anak-anaknya tumbuh menjadi anak-anak yang sangat berprestasi, dengan segudang prestasi di akademis, olahraga dan hafalan qur’an. Anak pertamanya sebentar lagi lulus dokter dengan hafalan diatas 15 juz, anak kedua mendapat beasiswa di luar negeri dan hafal AQ 30 juz !!!. Dua anaknya yang lain juga hafalannya cukup banyak dengan prestasi akademis yang patut diacungi jempol. Kerjasama tim yang baik menghasilkan hasil yang jauh lebih baik, Insya Allah.


Last but not least… Bantulah kekasih anda beribadah
Hal ini seringkali tidak terfikirkan oleh seorang suami, walaupun dia seorang da’i. Kesibukan mengurus bayi kadang melalaikan ibadah-ibadah harian seorang ibu. Dia perlu bantuan orang lain, agar dapat beribadah dengan tenang. Jagalah bayi anda, sementara isteri anda shalat, tilawah atau melakukan ibadah mahdhoh lainnya.
Terpeliharanya ibadah mahdhoh akan memberikan isteri anda penuh energi positif, dan cepat pulih kebugaran tubuhnya, karena tumbuhnya syukur dan sabar sebagai buah ibadah. Sehingga segala aktivitas yang cukup menyita energipun akan terasa lebih ringan. Dan anda akan menikmatinya… siapa yang tidak bahagia punya isteri yanng bugar, sehat dan bahagia?….


Pssst… Jangan cela postur tubuh yang berubah setelah melahirkan
Hal ini sangat sensitif untuk wanita manapun. Sejelek apapun kondisi seorang wanita setelah melahirkan, yakinkan bahwa ia tetap cantik dan menarik untuk anda. Sehingga kepercayaan dirinya akan tetap tumbuh. Banyak wanita yang menjadi tidak PD akan penampilannya setelah melahirkan. Dari mulai tubuh yang melar, stecth mark, dll. Hal ini tentu akan menambah faktor yang dapat memicu terjadinya baby blues syndrom
Jika Anda, para Ayah, Abi, Papa, atau Papih sudah berusaha melakukan hal-hal diatas untuk mendukung proses penyusuan,selamat,anda layak disebut breastfeeding father.

Aku bukan Superman…Istreriku bukan Wonder woman.
So?….
Optimalkan yang bisa dilakukan.
Dan bersama-sama, pasti lebih seru

dr. Ariani, http://parentingislami.wordpress.com/


sumber:
1. Alquran
2. Sunardi. Ayah Beri Aku ASI. Aqwamedika. Solo : 2008.
3.Ikatan dokter Anak Indonesia. Bedah ASI. Balai Penerbit FK UI. Jakarta : 2008
dr. Ariani,  http://parentingislami.wordpress.com/

Mengapa ASI?

ASI, Makanan Tunggal Terbaik Untuk Bayi.
Dewasa ini, berbagai penelitian telah dilakukan untuk mendemonstrasikan keunggulan
pemberian ASI selama 6 bulan pertama kehidupan dan dilanjutkan hingga 2 tahun. Menurut WHO, ASI eksklusif berarti pemberian ASI saja selama 6 bulan TANPA tambahan apapun (susu formula, bubur tim, madu, pisang, susu, air putih, air gula,
dll) karena pencernaan bayi belum sempurna, dan selanjutnya ASI diberikan hingga anak berusia ≥2 tahun (WHO Januari, 2001).

Tidak ada susu yang meskipun diformulasi sedemikian rupa mampu menyamai kualitas ASI.
Kandungan ASI mampu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Misalnya, ASI pada saat
bayi baru lahir (kolostrum) kaya akan zat gizi dan antibodi yang berfungsi untuk  melindungi bayi baru lahir dari infeksi. Selanjutnya, ASI akan semakin encer dan berwarna putih, dan diproduksi makin banyak sesuai kebutuhan bayi. Bahkan, komposisi ASI dari menit ke menit pun berbeda sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI yang keluar di awal menyusui (foremilk) memiliki kandungan lemak yang lebih sedikit, berperan untuk menghilangkan rasa haus bayi, kemudian kandungan lemak pada ASI akan bertambah dan mengenyangkan bayi, ASI ini disebut hindmilk.

Selain itu, ASI lebih mudah dicerna, hampir tidak ada anak yang alergi terhadap ASI ibunya. Hal ini dikarenakan ASI memiliki komposisi Whey : Casein dengan perbandingan 65 : 35 yang sesuai untuk bayi, sedangkan susu sapi memiliki perbandingan Whey : Casein 20 : 80 sehingga lebih sulit diserap oleh tubuh. ASI mengandung 200 macam zat yang dibutuhkan oleh bayi, di antaranya adalah taurine, yaitu asam amino yang sangat penting dalam proses pembentukan sel-sel otak, sel-sel saraf, dan retina. Selain itu, taurine juga mengandung lemak rantai panjang yang merupakan pembentuk Arachidonic Acid (ARA) atau asam linoleat (omega-6) dan Docosa Hexaenoic Acid (DHA) atau asam alfalinolenat (omega-3), yang
sangat berguna dalam  perkembangan saraf otak dan indra penglihatan. ARA dan DHA dalam
ASI dapat diserap 100 % oleh tubuh, sedangkan ARA dan DHA dalam susu sapi yang ifortifikasi mampu diserap oleh tubuh sebanyak 20 % dari total kandungannya.

ASI merupakan makanan cair yang bebas kontaminasi dan memiliki zat immunoglobulin yang sangat tinggi, terutama immunoglobulin A yang dapat melumpuhkan bakteri patogen Escherichia coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan. Selain itu ASI mengandung karbohidrat yang menunjang pertumbuhan bakteri Lactobacillus bifidus, yang berperan menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri
yang merugikan. Bayi ASI cenderung lebih jarang mengalami infeksi dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI.

Tahukah Anda ?
Pada sebuah penelitian di laboratorium, ASI dapat membunuh sel kanker sedemikian rupa tanpa mengganggu sel yang sehat.
sumber: www.helloamiko.com