Jumat, 21 Januari 2011

*** Breastfeeding Father (Wujud cinta Ayah) ***

Mungkin ada yang baru mendengar istilah ini pertama kali akan mengernyitkan dahi, ”Memang, seorang ayah bisa menyusui ? .

Maksud dari istilah tersebut adalah berupa dukungan penuh dari seorang ayah kepada istrinya dalam proses menyusui. Karena itulah, hal ini diistilahkan dengan nama breastfeeding father. (Tentunya, bukan memberikan susu pada anak seperti yang ibu-ibu lakukan). Hal ini bukan berarti seorang Ayah, Abi, Papa atau Papih hanya berperan aktif ketika bayi sudah lahir dan disusui, tapi bahkan jauh sebelum bayi lahir. Karena keberhasilan menyusui ditentukan sejak dari awal-awal kehamilan

Seorang ayah memainkan peran yang sangat penting dalam keberhasilan menyusui seorang ibu (“The Breastfeeding Book”, Martha Sears, R.N., and William Sears, M.D.) Pasangan yang sensitive dan supportive adalah faktor yang menentukan kesuksesan proses menyusui. So, dengan kata lain keberhasilan menyusui tidak terlepas dari usaha para ayah untuk menjadi breastfeeding father.
Berbagai hal yang bisa dilakukan seorang ayah menuju breastfeeding father yang TOP Be Ge Te :

A. Saat hamil

1. Membangun motivasi melalui ilmu
Seorang calon ayah sangat perlu memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi fisik maupun psikologis isteri ketika hamil, melahirkan dan sesudahnya . Tidak hanya itu, jg wajib gape tentang ASI, pengasuhan dan pendidikan anak. Pemahaman yang baik akan menumbuhkan kesadaran dan empati, meskipun sang ayah tidak akan pernah betul-betul bisa merasakan apa yang dirasakan seorang ibu. Ayah tidak pernah merasakan ketika ibu sedang hamil, melahirkan dan menyusui.

Sehingga calon ayah perlu meluangkan waktu untuk hunting berbagai ilmu tentang hal-hal di atas. Lakukan dengan gembira bersama isteri anda, jadikan bahan perbincangan diskusi yang hangat sambil menunggu kehadiran sang buah hati. Dengan melakukan hal tersebut, kepercayaan diri isteri anda untuk menyusui akan tumbuh. Semakin PD seorang ibu, semakin baik prospek produktivitas ASI.


2. Mulai menjalin kontak dengan sang bayi
Meskipun masih di dalam kandungan, pada usia kehamilan 4 bulan, calon bayi sudah dapat mendengar dan merasakan sentuhan orang-orang terdekatnya. Sering-seringlah mengelus perut isteri anda, menyapa calon bayi, mengajaknya ”bermain”, dan yang terpenting memperkenalkan diri anda sebagai ayahnya !.


3. Memilih rumah bersalin Sayang Bayi
Pilihlah rumah bersalin atau bidan yang mau memfasilitasi IMD (Inisiasi Menyusui Dini), ASI ekslusif dan fasilitas rawat gabung ibu dan bayi. Kehadiran suami ketika melahirkan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan IMD. Karena suami dapat meneguhkan isteri dan memastikan dokter atau bidan melakukan IMD dan asi ekslusif. Banyak kisah haru ibu-ibu yang sangat ingin melakukan keduanya, tidak berdaya (karena ketidakhadiran orang yang bisa membantunya mendesak dokter atau bidan melakukan hal tersebut) ketika perawat atau dokter tidak melakukan IMD. Ibu tersebut hanya bisa menangis ketika bayinya ternyata sudah diberi susu formula sebelum dia mengecap tetesan ASI pertama. Dia betul2 memerlukan bantuan orang lain untuk memperjuangkan hal itu, karena kondisinya yang masih lemah secara fisik maupun mental, setelah melahirkan.


4. Mencarikan rizki yang halal untuk anak dan isterinya
Menjadi calon ayah semoga menjadi pemicu sang ayah agar semakin giat mencari penghasilan yang halal untuk menafkahi anak dam isterinya. Ayah, jangan ada hartamu yang tidak halal, karena itu akan menjadi bagian darah daging anak-anakmu. “Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal dan baik-baik dari apa yang ada di muka bumi” (Q.S. Al-baqarah:168)
Hadist : Rasulullah SAW bersabda : “Saudara-saudara sekalian, sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik”. Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman sebagaimana perintah-Nya kepada Rasul.

Dia berfirman :
Wahai rasul, makanlah dari yang baik-baik dan beramal shalihlah. Sesungguhnya Aku Maha mengetahui atas apa yang kalian perbuat.” Sebagaimana Dia juga berfirman “Hai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami Rezekikan kepadamu.”


Kemudian beliau mengisahkan tentang seorang laki-laki yang sedang menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut masai dan kedua kakinya berdebu. Ia menengadahkan kedua tangannya ke arah langit seraya berkata,  

“Ya Rabbi…!Ya Rabbi…! Namun makanannya haram, minumannya haram, dan ia dibesarkan dari barang yang haram. Lantas bagaimana mungkin doanya akan terkabul?!” 

Coba perhatikan lafadzh “dan dia dibesarka dari makanan yang haram.“ Padahal sebelumnya Rasulullah SAW telah mengatakan bahwa makanannya haram. Beliau seakan mengisyaratkan dengan lafadzh kedua ini, bahwa berangkat dari kesalahan orang tua yang memberinya nutrisi dari usaha yang tidak halal sejak kecil, akibatnya si anak yang kena batunya setelah dewasa. Doanya tidak terkabulkan meski dalam kondisi terjepit sekalipun.


B. Setelah melahirkan
Ayah mempunyai dua dua peran penting setelah kelahiran. One is to care for the mother, the other is to share baby care (and childcare kalau ada si sulung). Secara detail peran seorang papa terhadap mama adalah: protect her, serve her, obtain help for her, clean for her, drive her, counsel her and fill in for her with your toddler or preschooler.(p 188)


1. Just make her happy and rest….
Siapa yang ga cape punya bayi, bangun tiap malam, banyak tamu bekunjung, mengurus akikah..but everything will be easier jika ayah dan ibu jadi team yang oke.
Biasanya ibu akan mengalami masa stress setelah melahirkan. Apalagi pada masa baby blues syndrome. Tunjukkan sikap positif saat ibu menyusui, misalnya dengan memijat punggung/pundak ibu. Selain itu, ayah bisa menyendawakan bayi setelah penyusuan. Saat bayi terbangun, ayah bisa memijat bayi. Pijatan bayi yang nyaman akan membuat bayi menyusui dengan baik dan banyak. Semakin sering payudara dihisap, semakin banyak produksi ASI. Meski kadang terlihat sepele—misalnya sekadar mengambilkan handuk kecil untuk menyeka mulut si kecil yang kadang kebasahan air susu ibunya—proses seperti itu memberi banyak manfaat bagi kedekatan ayah dan anak, juga ibunya.

Berbagai contoh lain dari proses breastfeeding father ini juga bisa dilakukan dalam berbagai hal. Misalnya ketika bangun malam, sang ayah membuatkan segelas teh manis penghangat badan untuk istri ketika menyusui, atau membantu mengganti popok dan menggendong bayi agar isteri dapat tidur lebih lama. Bisa juga dengan sekedar pijatan ringan pada punggung istri dan kecupan sayang di keningnya ketika isteri anda selesai menyusui juga akan memberi banyak arti yang akan membuat dekat suami istri dan memperlancar produksi ASI.

Tak jarang, saking bahagianya, ayah memang lebih cenderung memperhatikan bayi daripada ibunya. Karena itu, dalam proses breastfeeding father ini, yang paling penting adalah menjaga keseimbangan—terutama dalam hal perhatian—sehingga ibu dan anak selalu tetap merasa dipedulikan. Sehingga, secara emosi pun, ikatan keluarga pun makin terjalin erat. Dan seorang anak pun akan merasa nyaman
Kebahagiaan yang dirasakan seorang ibu akan mrningkatkan produksi hormon oksitosin sehingga produksi ASI juga meningkat. Seabaliknya kesedihan ataupun kelelahan fisik dan mental seorang ibu akan mengganggu refleks oksitosin, sehingga produksi ASI juga terganggu.

Jangan biarkan hal ini terjadi pada anda….
Seorang teman pernah cerita betapa ketidaksiapannya sebagai mama saat mengandung ditambah ketidakharmonisan hubungannya dengan suami dan keluarga suami saat itu akhirnya mengantarkan pada kondisi baby blues dan depresi pasca melahirkan.

Kalau mengingat kembali, ia nggak habis pikir, kenapa saat itu begitu membenci bukan hanya hidupnya tapi juga bayi yang ada di perutnya bahkan setelah bayi itu lahir. Setiap kali memandangnya ia semakin membenci hidup, suaminya, termasuk bayinya.

Kondisi keluarga yang tidak harmonis, nggak mendapat dukungan suami dan keluarga suami, nggak bisa berkomunikasi dengan baik, perasaan tidak aman dan nyaman, membuat hal ini semakin parah. Berbulan-bulan kemudian ia berhasil sembuh dengan bantuan psikiater, tapi masih menyisakan kenangan buruk yang sesekali membuatnya merasa bersalah.


Ga ada yang salah dengan Bapak Rumah Tangga
Bagi yang tidak punya pembantu atau khadimat, maka jangan segan membantu pekerjaan rumah tangga, sebagai bentuk cinta anda. Sehingga isteri anda tidak kelelahan karena selain mengurus bayi, harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Bagi yang sudah punya anak, maka sang kakak pun harus tetap diperhatikan. Peran sang ayah sangat penting untuk membantu isteri mengasuh sang kakak, sehingga sang kakak tetap merasa dicintai.
Semua hal di atas jika dilakukan dengan penuh cinta dan riang, akan jauh lebih ringan. Mungkin sambil memutar lagu-lagu yang ceria, semangat yang penuh kenangan untuk anda berdua. Bisa sambil bernyanyi bersama si kakak. Sehingga keceriaan betul-betul menyelimuti rumah anda.


Biar sibuk, suamiku tetep Te O Pe
Mungkin bayak suami yang tidak mau melakukan hal itu dengan dalih sibuk sehingga pulang ke rumah tenaga sisa.Tapi ada seseorang yang begitu inspiratif :
Beliau seorang ustadz yang begitu sibuk, waktunya senantiasa diabdikan untuk umat. Tidak hanya memimpin 2 pesantren, tapi juga menjadi anggota dewan. Di tengah minimnya waktu untuk keluarga, sering beliau sempatkan menyiapkan sarapan pagi anak dan isterinya, sementara isterinya mengajari nanak-anaknya mengaji. Bahkan beliau sering memasakkan air untuk mandi isterinya (so sweet…). Dan beliau tidak segan terjun mencuci dan membantu pekerjaan rumah isterinya. Padahal isterinya tidak bekerja, seorang ibu rumah tangga. Dia melakukan itu agar isterinya bisa konsen hamil, melahirkan, menyusui dan mendidik anak-anaknya.

Waktu bergulir dan buahnya mulai terlihat. Anak-anaknya tumbuh menjadi anak-anak yang sangat berprestasi, dengan segudang prestasi di akademis, olahraga dan hafalan qur’an. Anak pertamanya sebentar lagi lulus dokter dengan hafalan diatas 15 juz, anak kedua mendapat beasiswa di luar negeri dan hafal AQ 30 juz !!!. Dua anaknya yang lain juga hafalannya cukup banyak dengan prestasi akademis yang patut diacungi jempol. Kerjasama tim yang baik menghasilkan hasil yang jauh lebih baik, Insya Allah.


Last but not least… Bantulah kekasih anda beribadah
Hal ini seringkali tidak terfikirkan oleh seorang suami, walaupun dia seorang da’i. Kesibukan mengurus bayi kadang melalaikan ibadah-ibadah harian seorang ibu. Dia perlu bantuan orang lain, agar dapat beribadah dengan tenang. Jagalah bayi anda, sementara isteri anda shalat, tilawah atau melakukan ibadah mahdhoh lainnya.
Terpeliharanya ibadah mahdhoh akan memberikan isteri anda penuh energi positif, dan cepat pulih kebugaran tubuhnya, karena tumbuhnya syukur dan sabar sebagai buah ibadah. Sehingga segala aktivitas yang cukup menyita energipun akan terasa lebih ringan. Dan anda akan menikmatinya… siapa yang tidak bahagia punya isteri yanng bugar, sehat dan bahagia?….


Pssst… Jangan cela postur tubuh yang berubah setelah melahirkan
Hal ini sangat sensitif untuk wanita manapun. Sejelek apapun kondisi seorang wanita setelah melahirkan, yakinkan bahwa ia tetap cantik dan menarik untuk anda. Sehingga kepercayaan dirinya akan tetap tumbuh. Banyak wanita yang menjadi tidak PD akan penampilannya setelah melahirkan. Dari mulai tubuh yang melar, stecth mark, dll. Hal ini tentu akan menambah faktor yang dapat memicu terjadinya baby blues syndrom
Jika Anda, para Ayah, Abi, Papa, atau Papih sudah berusaha melakukan hal-hal diatas untuk mendukung proses penyusuan,selamat,anda layak disebut breastfeeding father.

Aku bukan Superman…Istreriku bukan Wonder woman.
So?….
Optimalkan yang bisa dilakukan.
Dan bersama-sama, pasti lebih seru

dr. Ariani, http://parentingislami.wordpress.com/


sumber:
1. Alquran
2. Sunardi. Ayah Beri Aku ASI. Aqwamedika. Solo : 2008.
3.Ikatan dokter Anak Indonesia. Bedah ASI. Balai Penerbit FK UI. Jakarta : 2008
dr. Ariani,  http://parentingislami.wordpress.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar