Jumat, 21 Januari 2011

Mengapa ASI?

ASI, Makanan Tunggal Terbaik Untuk Bayi.
Dewasa ini, berbagai penelitian telah dilakukan untuk mendemonstrasikan keunggulan
pemberian ASI selama 6 bulan pertama kehidupan dan dilanjutkan hingga 2 tahun. Menurut WHO, ASI eksklusif berarti pemberian ASI saja selama 6 bulan TANPA tambahan apapun (susu formula, bubur tim, madu, pisang, susu, air putih, air gula,
dll) karena pencernaan bayi belum sempurna, dan selanjutnya ASI diberikan hingga anak berusia ≥2 tahun (WHO Januari, 2001).

Tidak ada susu yang meskipun diformulasi sedemikian rupa mampu menyamai kualitas ASI.
Kandungan ASI mampu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Misalnya, ASI pada saat
bayi baru lahir (kolostrum) kaya akan zat gizi dan antibodi yang berfungsi untuk  melindungi bayi baru lahir dari infeksi. Selanjutnya, ASI akan semakin encer dan berwarna putih, dan diproduksi makin banyak sesuai kebutuhan bayi. Bahkan, komposisi ASI dari menit ke menit pun berbeda sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI yang keluar di awal menyusui (foremilk) memiliki kandungan lemak yang lebih sedikit, berperan untuk menghilangkan rasa haus bayi, kemudian kandungan lemak pada ASI akan bertambah dan mengenyangkan bayi, ASI ini disebut hindmilk.

Selain itu, ASI lebih mudah dicerna, hampir tidak ada anak yang alergi terhadap ASI ibunya. Hal ini dikarenakan ASI memiliki komposisi Whey : Casein dengan perbandingan 65 : 35 yang sesuai untuk bayi, sedangkan susu sapi memiliki perbandingan Whey : Casein 20 : 80 sehingga lebih sulit diserap oleh tubuh. ASI mengandung 200 macam zat yang dibutuhkan oleh bayi, di antaranya adalah taurine, yaitu asam amino yang sangat penting dalam proses pembentukan sel-sel otak, sel-sel saraf, dan retina. Selain itu, taurine juga mengandung lemak rantai panjang yang merupakan pembentuk Arachidonic Acid (ARA) atau asam linoleat (omega-6) dan Docosa Hexaenoic Acid (DHA) atau asam alfalinolenat (omega-3), yang
sangat berguna dalam  perkembangan saraf otak dan indra penglihatan. ARA dan DHA dalam
ASI dapat diserap 100 % oleh tubuh, sedangkan ARA dan DHA dalam susu sapi yang ifortifikasi mampu diserap oleh tubuh sebanyak 20 % dari total kandungannya.

ASI merupakan makanan cair yang bebas kontaminasi dan memiliki zat immunoglobulin yang sangat tinggi, terutama immunoglobulin A yang dapat melumpuhkan bakteri patogen Escherichia coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan. Selain itu ASI mengandung karbohidrat yang menunjang pertumbuhan bakteri Lactobacillus bifidus, yang berperan menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri
yang merugikan. Bayi ASI cenderung lebih jarang mengalami infeksi dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI.

Tahukah Anda ?
Pada sebuah penelitian di laboratorium, ASI dapat membunuh sel kanker sedemikian rupa tanpa mengganggu sel yang sehat.
sumber: www.helloamiko.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar